Rabu, 03 Desember 2014
Perayaan Milad Muhammadiyah ke 102/105 SMK MUTU Ngawi
Club Putera Timur Paron Sebagai Jawara
Group A terdiri dari SMP Muhammadiyah 2 Ngawi (Sine), SMP Ma'arif Ngawi A, SMP Negeri 3 Ngawi, Areka. Group B diisi oleh SMP Ma'arif Ngawi B, Putera Timur, SMP Negeri 1 Ngawi A, SMP Muhammadiyah 2 Ngawi (Mantingan). Group C diikuti oleh MTs An Nur Ngawi, SMP Negeri 1 Ngawi B, SMP Muhammadiyah 5 Ngawi A dan SMP Muhammadiyah 5 Nawi B. Sedangkan Group C diisi oleh club futsal dari MTs Ngawi, SMP Negeri 4 Ngawi, SMP Negeri 1 Padas.
Turnamen yang diadakan pada tanggal 29-30 Nopember 2015 memperebutkan hadiah piala, sertifikat serta uang pembinaan. Adapun uang pembinaannya sebesar Rp. 250.000 untuk juara 4, Rp 500.000 untuk Juara 3, Rp 750.000 juara 2 dan Rp 1.000.000 untuk juara pertama.
Putera Timur club futsal dari Paron sebagai pemenang pada turnamen ini, SMP Negeri 1 Padas sebagai juara ke-2, SMP Ma'arif Ngawi B sebagai Juara ke-3 dan SMP Muhammadiyah 5 Ngawi A sebagai juara ke-4.
SMP Negeri 1 Padas sebagai runner up
SMP Ma'arif Ngawi "B" sebagai juara ke-3
SMP Muhammadiyah 5 Ngawi "A" sebagai juara ke-4
Rabu, 15 Januari 2014
Bapak Kos Kami Yang Bersahaja (Mengenang KH.AR Fachruddin)
”Yang paling ujung Nak Podo. Sebelahnya Nak Toni. Keduanya dari Madiun. Di sampingnya Nak Agus dari Tulungagung. Terus Nak Rizal dan Nak Tono dari Pekalongan. Nak Syaifuddin dari Cirebon. Nak Didit dari Bogor. Nak Udin dari Karawang. Dan yang paling ujung Nak Fauzi, putra saya, yang sudah kepingin kawin,” jelas pak AR yang tak lupa menyelipi ”humor” memperkenalkan kami- anak-anak kos- kepada tamunya seusai salat. Kemudian, ia pun memperkenalkan tamu-tamunya kepada kami. Dan kultum -kuliah tujuh menit- pun dimulai.
Kultum adalah acara rutin kami setiap habis salat. Terutama usai salat Maghrib dan Subuh, ketika semua teman-teman kos pada kumpul. Yang memberi kultum pak AR. Tapi sesekali beliau meminta salah seorang di antara kami atau tamunya untuk memberi kultum juga.
Rumah Pak AR, di Jl. Cik Di Tiro 79 A, memang sangat strategis, hanya 200 m dari kampus UGM. Seperti orang Yogya umumnya, Pak AR pun menyediakan dua kamar di rumahnya untuk kos-kosan. Karena kamarnya besar, maka satu kamar diisi empat orang.
Yang kos di rumah Pak AR bukan hanya mahasiswa putra kalangan Muhammadiyah. Ada juga dari kalangan NU. Bahkan ada juga di antaranya berasal dari kalangan abangan. Tak mengapa. Pak AR tak mensyaratkan apa-apa bagi calon anak-anak kosnya, kecuali disiplin dan bersedia salat jama’ah bersama. Itupun kalau sedang ada di rumah.
Yamaha Butut
Terus terang, tahun 1979 - 1980 an, waktu kos di rumah Pak AR, saya belum kenal dengan apa itu politik, organisasi Islam, dan kegiatan sosial. Kos di rumah Pak AR pun sebetulnya tak sengaja. Ketika sedang mencari rumah kontrakan, seorang teman memberi tahu, ada tempat kosong di situ. Saya pun melamar, lalu diterima.
Sampai beberapa waktu tinggal di rumah Pak AR, saking blo’onnya, saya tidak tahu kalau beliau adalah orang besar. Saya tak tahu kalau beliau pimpinan Muhammadiyah yang punya ratusan perguruan tinggi itu. Padahal waktu itu saya amat mengagumi tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Dr. Amin Rais, Dr. Syafi’i Ma’arif dan Habib Chirzin yang sering ceramah di Gelanggang Mahasiswa UGM.
Kehidupan Pak AR yang amat bersahaja dan cara bicaranya yang sederhana itulah yang membuat saya tak mengira kalau beliau adalah orang penting level nasional. Baru ketika menjelang liburan Idul Fitri, setelah saya melihat di meja depan kamar saya banyak kartu lebaran untuk Pak AR, di antaranya dari Presiden Soeharto, saya pun berpikir, siapa sebenarnya Pak AR itu. Apalagi ketika datang serombongan crew TV NHK Jepang yang mewawancarai Pak AR, saya makin penasaran.
Sayapun tanya kepada Mas Supodo, mahasiswa FT Kimia UGM dan paling senior di antara kami. Mas Podo dengan logat Madiunnya yang medhok, bilang, ”Tahu nggak, Pak AR itu pernah ditawari jadi Menteri Agama oleh Pak Harto, sebelum Mukti Ali, Alamsyah dan Munawir Syadzali? Tapi beliau degan halus menolaknya. ”Saya kaget dan melongo! ”Tahu nggak, pimpinan Astra Motor pernah datang kesini mau memberi hadiah mobil sedan Toyota terbaru, tapi ditolak Pak AR dengan halus. Pak AR adalah orang besar,” kata Mas Podo.
Setelah itu, baru saya tahu siapa Pak AR yang ”tetap setia” dengan Yamaha bututnya, tahun 70-an, yang berwarna merah kusam itu. Kemanapun pergi, beliau memakai Yamaha itu. Kadang beliau harus menunggu kedatangan mas Fauzi dari kampung yang membawa motor tadi.
Maklum, hanya motor itulah yang dipakai keluarga Pak AR. Putra-putrinya yang masih tinggal bersama saat itu –Mas Fauzi, yang mahasiswa Kedokteran UGM, dan Mbak Was, yang mahasiswi Fisipol UGM dan kemudian menikah dengan teman kos kami Agus Purwantoro dari Tulungagung – juga memakai Yamaha tersebut.
Bahkan kadang-kadang motor itu juga dipakai pembantunya untuk kulak bensin. Di depan rumahnya, iseng-iseng keponakan Pak AR yang dari Bantul, berjualan bensin. Memanfaatkan rumah pinggir jalan.Sering saya lihat, Pak AR dan ibu berboncengan di atas Yamaha butut yang jok nya sempit ke sebuah pertemuan. Bu AR terpaksa harus memegang erat-erat bahu Pak AR, supaya tak jatuh. Begitulah Pak AR dengan Yamaha bututnya yang sampai saya lulus masih setia dengannya.
Rumah Pak AR, yang konon ”warisan” Depag setelah beliau pensiun dari jabatan Kepala Penerangan Agama Islam Propinsi DI Yogyakarta, jauh dari mewah. Rumah itu memang cukup besar, ada garasinya. Tapi karena tak ada mobil, garasi itu tidak terpakai.
Untuk keperluan anak-anak kos, di bagian belakang dibangun tiga kamar mandi. Sedang dapur dan mushalanya bergandengan, hanya dipisah pintu. Dari mushala inilah saya tahu betul apa saja yang dimasak keluarga Pak AR. Dari situ kelihatan menu makanan untuk Pak AR sama dengan menu makanan anak kos-kosan yang sederhana. Hanya nasi dan lauk pauk ala kadarnya. Udin, teman kos mahasiswa Fakultas Kedokteran yang orang tuanya cukup kaya, karena tak puas makan di tempat kos, sering mengajak saya makan di restoran Padang.
Kyai Yang Merakyat
Pak AR adalah kyai yang sangat merakyat. Ia paling senang kalau diundang ceramah di kalangan masyarakat kecil di lembah kali Code dan kampung-kampung pinggiran Yogya. Suatu kali, dalam kultum, ia menjelaskan kenapa ia sering ceramah di kalangan orang kecil dan miskin, ”Karena itulah sunnah Nabi,” katanya. Pengikut Islam pertama-tama adalah kalangan bawah, miskin dan budak belian. ”Karena itu,” jelas Pak AR, “Sebagai da’i jangan terlalu berharap pada orang-orang besar dan kaya. Bukankah Nabi Muhammad pernah mendapatkan teguran karena menyepelekan orang kecil demi berdakwah untuk orang besar ?” gugahnya. Lalu iapun menjelaskan kisah Abdullah bin Ummi Maktum yang meminta dijelaskan tentang Islam, sementara Rasul lebih berharap dakwahnya diterima pembesar Quraisy yang saat itu berada di hadapannya.
Ceramah Pak AR memang sederhana. Logikanya pun sederhana. Tapi justru itulah kekuatannya, karena beliau menyampaikannya dengan suara yang tulus. Banyak orang menganggap ceramah Pak AR banyak humornya. Tapi saya tahu humor yang muncul di ceramah Pak AR itu benar-benar tidak disengaja –semata-mata karena logikanya yang sederhana dan merakyat. Suatu ketika, dalam suatu ceramah di Masjid Syuhada Yogya, beliau menjelaskan tentang hebatnya ular tongkat Nabi Musa. ”Ular-ular ahli sihir sewaan Fir’aun itu ditelan, satu per satu –seperti orang menelan lemper.” katanya dengan nada biasa. Tapi jama’ah pun gerrrr.
Dalam tanya jawab di Ramadhan in Campus UGM, Pak AR wanti-wanti agar mahasiswa yang suka berfikir filosofis jangan terlalu rasional dalam menanyakan masalah-masalah agama. ”Saya takut nanti ada yang tanya, kenapa sholat shubuh dua rakaat, padahal waktu subuh kan orang masih segar dan tenaganya kumpul. Nah bagaimana saya bisa menjawabnya ?” kata Pak AR. ”Tapi nanti ada juga mahasiswa yang menjawab, ”ya karena yang paling duluan bangun di pagi hari kan ayam, dan karena ayam kakinya dua, maka salat subuh pun dua rakaat,” kata Pak AR yang langsung disambut gerrr mahasiswa.
Begitulah dakwah Pak AR, sederhana dan merakyat. Tidak menggadaikan prinsip. Suatu ketika beliau bercerita bahwa dirinya baru saja pulang dari sebuah propinsi di Luar Jawa. Ranting Muhammadiyah setempat sengaja mengundangnya untuk menyelesaikan konflik antara da’i cabang Muhammadiyah setempat dengan pemerintah. Ternyata kata Pak AR, ”Tidak ada masalah, cuma salah paham. Setelah saya berbicara dengan Pangdam-nya, ternyata persoalannya beres”.
”Mosok sih, kita mencurigai niat para pemimpin bangsa kita yang kebanyakan beragama Islam ?” kata Pak AR. ”Saya tidak percaya kalau pemerintah memusuhi umat Islam. Kecurigaan dan ribut-ribut itu sebetulnya terjadi karena kurangnya komunikasi dan bicara dari hati ke hati,” lanjutnya.
Apa buktinya? Pak Harto dan Orde Baru adalah penyumbang terbesar dalam pembangungan sekolah-sekolah Muhammadiyah seluruh Indonesia. ”Belum lama ini Pak Harto sudah berjanji pada saya untuk menyumbang pembangunan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,” katanya. Dan benar, UMY pun kini berdiri megah.
Pak AR memang dekat dengan Pak Harto. Beliau pernah bercerita, kalau menyurati Pak Harto beliau selalu menggunakan bahasa Jawa Kromo Inggil. ”Pak Harto orangnya amat halus. Jadi kalau bicara dengan beliau harus dengan menggunakan bahasa yang halus,” jelas Pak AR.
Ya itulah Pak AR. Dekat dengan umat dan dekat dengan pemerintah. Meski demikian beliau tak pernah menggadaikan prinsip hidupnya hanya karena jabatan dan kekayaan. Dalam berdakwah pun, beliau tak mengharapkan apa-apa selain keridlaan Allah. Logika sementara orang di kota-kota besar, bahwa seorang da’i harus kelihatan mentereng, gagah dan kaya supaya dihormati dan dakwahnya didengar, tak ada dalam benak Pak AR.
Rupanya Pak AR, yang dedengkot Muhammadiyah itu, betul-betul meresapi pernyataan Imam Syafi’i. Yakni dalam hati manusia, tak mungkin bersemayam dua unsur cinta yang saling bertentangan’ cinta kepada Allah dan cinta kepada harta. Dan Pak AR memilih yang pertama.
Selamat memasuki kehidupan yang sebenarnya Pak AR. Kami iri dengan kesahajaan dan ketulusan Bapak dalam berjuang yang kini makin langka. Kami yakin, Allah telah mempersiapkan tempat yang sebaik-baiknya di ”sana” untuk Bapak. Pak AR pasti lebih berbahagia di ”sana”.
Catatan:
Tulisan ini dibuat oleh Syaifudin Simon dalam buku Pak AR, Profil Kyai Yang Merakyat. Sebuah buku yang berisi kompilasi pesan orang-orang dekat Pak AR untuk mengenang kepergian beliau. Beliau termasuk salah satu ulama Muhammadiyah yang diterima oleh semua kalangan, termasuk oleh kalangan Nahdhatul Ulama, sebagaimana halnya Buya Hamka. Atau Kyai Syaifuddin Zuhri dan Kyai Syukri Ghazali dan NU.
PROPOSAL KUNJUNGAN INDUSTRI 2014
A. PENDAHULUAN
Lembaga
pendidikan menengah kejuruan dalam hal ini sekolah menengah kejuruan (SMK)
adalah sebuah lembaga yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah
menengah umum (SMA/MA). Karakteristik sekolah menengah kejuruan (SMK) didisain
untuk mempersiapkan peserta didiknya setelah lulus dari SMK memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki dunia usaha dan atau dunia industri
(DU/DI), dengan kata lain siap bekerja guna mengisi peluang kerja di dunia
usaha atau dunia industri pada posisi tenaga terampil tingkat menengah. Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai upaya melalui proses pembelajaran telah
dilakukan antara lain :
- Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Sekolah;
- Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Industri/Perusahaan melalui kegiatan pendidikan Sistem Ganda atau Peraktek Kerja Industri
Disamping
penyelenggaraan pembelajaran sebagaimana tersebut di atas, upaya untuk
memperkenalkan dunia usaha/dunia industri kepada siswa dapat juga dilakukan
melalui kegiatan kunjungan industri, diharapkan melalui kegiatan kunjungan
industri berbagai kegiatan dalam proses produksi di industri atau perusahaan
dapat disaksikan secara langsung oleh siswa, dengan katalain pengalaman yang
diperoleh siswa melalui kegiatan kunjungan industri diharapkan dapat memberikan
stimulus/ransangan pada diri setiap siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut
dan selanjutnya diharapkan akan muncul respon positif atau nilai-nilai positif
dari siswa yang diwujudkan melalui semangat belajar yang tinggi untuk mencapai
tujuan pendidikan itu sendiri
B. MAKSUD DAN
TUJUAN
Kegiatan ini
dimaksudkan :
- Agar para siswa SMK Muhammadiyah 1 Ngawi dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas yang dilakukan di dunia industri yang sesuai dengan profesi bidang keahlian di SMK Muhammadiyah 1 Ngawi.
- Agar para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman kunjungan industri tersebut, sehingga dapat memacu dan membangkitkan semangat untuk berprestasi setinggi-tingginya guna meraih sukses dalam hidupnya.
- Agar para siswa dapat melihat dan merasakan langsung, disamping penting artinya untuk meningkatkan kemampuan kompetensi sesuai dengan profesinya, juga sangat perlu untuk berlatih dan membiasakan hidup dengan bekal kemampuan attitude (sikap, tingkah laku, dan disiplin yang tinggi) yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Ngawi
Kunjungan
industri bagi siswa kelas XI semua program keahlian SMK Muhammadiyah 1 Ngawi bertujuan
untuk :
- Memfasilitasi kepada para siswa SMK Muhammadiyah 1 Ngawi untuk dapat melihat dan merasakan secara langsung tentang segala aktivitas yang diterapkan di dunia industri seprofesi, sehingga dapat mengambil pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk dapat diimplementasikan selama mengikuti atau menyelenggarakan diklat atau belajar di SMK Muhammadiyah 1 Ngawi.
- Memotifasi dan membangkitkan semangat belajar para siswa untuk terus-menrus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kompetensi sesuai profesi guna meraih prestasi terbaik untuk mencapai sukses hidup setinggi-tinginya.
- Membuka cakrawala berpikir para siswa sehingga diharapkan dapat mengambil pelajaran positif tentang bagaimana cara membentuk sikap dan tingkah laku serta kedisplinan kerja sebagai seorang teknisi komputer atau administrator komputer yang berkualiats sehingga setelah tamat mengikuti diklat di SMK Muhammadiyah 1 Ngawi dapat segera terserap di dunia kerja.
C. NAMA DAN
TEMA KEGIATAN
Kegiatan
yang akan dilaksanakan ini bernama "Kunjungan Industri SMK Muhammadiyah 1
Ngawi 2014” serta mengambil tema "Membuka cakrawala berfikir untuk masa
depan"
D. BENTUK
KEGIATAN
Kegiatan
Kunjungan industri ini terdiri dari 3 macam acara yaitu :
1.
Kunjungan Industri
2.
Study Tour
3.
Membuat laporan hasil dari Kunjungan Industri
E. WAKTU DAN
TEMPAT KEGIATAN
Kunjungan industri dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 5 Maret 2014
Tempat Kegiatan : 1. PT. Sari Husada Klaten
2. Parangtritis
3. Malioboro
F.
PESERTA
Kunjungan Industri SMK Muhammadiyah
1 Ngawi tahun 2014 ini diikuti oleh semua siswa kelas XI sejumlah 107 peserta
yang terdiri dari program keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Administrasi
Perkantoran dan Akuntansi dan 13 guru pendamping.
G.
PANITIA
Penanggung
Jawab : Drs. Nur Rokhim
Penasehat : 1. Drs. Haryono
2.
Edi Riyono, SH
Ketua
panitia : Agung Widodo, S.Pd
Sekretaris : Hartoyo, S.Pd.I
Bendahara : Joko Sudiro
Seksi Humas : Syaifulah Huda, S.Pd
Seksi
Konsumsi : 1. Eko Lilik Nurhamidah, S.Pd
2.
Reni Nuruzakiah, S,Psi
Seksi
Kesehatan : Wahyu Nur Bianto
Seksi Dokumentasi : Imam
Syamsudin. S,ThI
H. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, semoga menjadi acuan
dalam pelaksanaan dilapangan.
Ngawi, 06 Rabiul Awal 1435 H.
07 Januari 2014 M.
|
|
Ketua,
AGUNG WIDODO, S.Pd.
NBM. 1107 477
|
Sekretaris,
HARTOYO, S.Pd.I
NBM. 1110 563
|
Mengetahui,
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ngawi
Drs. NUR ROKHIM
NBM. 666 671
|
PROFIL AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 NGAWI
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
Akuntansi
merupakan salah satu kompetensi keahlian yang dimiliki SMK MUHAMMADIYAH 1
NGAWI. Kompetensi keahlian ini termasuk dalam jurusan bisnis dan manajemen yang
telah ada sejak berdirinya SMK MUHAMMADIYAH 1 NGAWI. Garis besar tentang
jurusan/kompetensi keahlian akuntansi yaitu kompetensi keahlian yang memberi
bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Sikap yang dimaksud adalah jujur,
rapi, dan kerjasama untuk bisa mengerjakan kompetensi keahlian akuntansi
sehingga bekerja sesuai dengan prosedur dan mandiri.
VISI :
“Terwujudnya Insan yang cerdas, mandiri dan berakhlaq mulia
MISI :
a.
Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga
Kependidikan yang profesional sesuai dengan tuntutan jaman.
b.
Menanamkan percaya diri, meningkatkan ketrampilan
dan menguasai teknologi.
c. Menanamkan
aqidah yang kuat, meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran
islam.
TUJUAN
a.
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
ketrampilan, teknologi agar mampu mengembangkan dikemudian hari, baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
b.
Membekali peserta didik agar dapat memiliki karir,
ulet dan gigih dalam berpotensi, beradaptasi di tempat kerjanya dan dapat
mengembangkan profesional dalam kompetensi keahlian akuntansi.
c.
Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia
produktif, maupun bekerja mandiri, dapat mengisi lowongan pekerjaan baik yang
ada di dunia usaha maupun dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi akuntansi.
KURIKULUM
Akuntansi
merupakan salah satu kompetensi keahlian pada program studi keahlian keuangan
yang memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar. Salah satu kompetensi
keahlian yang harus dikuasai adalah mengoperasikan MYOB (Mind Your Own
Business) adalah software akuntansi yang berfungsi membantu bagian keuangan
dalam menyusun laporan keuangan lengkap dalam pengendalian inventory,
penjualan, pembelian, dan aset perusahaan. Akuntansi juga ada muatan lokalnya
yaitu hitung dagang yang diberikan kepada siswa kelas XI dan XII.agar lebih
menguasai ilmu yang telah diperoleh dari kegiatan pembelajaran, siswa jurusan
akuntansi menerapkan ilmunya melalui praktik di lingkungan SMK MUHAMMADIYAH 1
NGAWI. Praktik yang dilakukan adalah adanya prakerin selama kurang lebih 3 bulan
yang wajib untuk siswa kelas XI.
GURU MAPEL AKUNTANSI
IKA FETRIANA, S. Pd
NGAWI, 25 FEBRUARI 1988
NGAWI CITY
PENDIDIKAN :
- D3 EKONOMI AKUNTANSI, UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (2005).
- S1 PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI, STKIP PGRI NGAWI (2010).
EKO LILIK N. H, S. Pd
NGAWI, 26 MEI 1975
NGAWI CITY
PENDIDIKAN :
- D1 KOMPUTER AKUNTANSI, IMKA SOLO (1996).
- S1 PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI , STKIP PGRI NGAWI (2012).
LULUSAN
Diharapkan siswa program keahlian akuntansi bisa bekerja di berbagai bidang antara lain :
- Instansi pemerintahan
- BUMN/BUMS
- Perbankan
- Lembaga sosial
- Usaha mandiri
- Kasir/teller
- Operasi mesin hitung
- Juru penggajian
- Operator komputer
- Administrasi gudang
- Menyusun laporan keuangan.
Lulusan
terbaik akuntansi, ada yang kuliah ada yang bekerja. Karena untuk siswa
akuntansi mayoritas dari golongan ekonomi menengah ke bawah, maka banyak alumni
yang langsung bekerja setelah lulus. Untuk jurusan akuntansi kita belajar
mengenai pembukuan keuangan, maka tidak ada karya yang bersifat real/produk
nyata yang bisa dipamerkan. Tapi pengelolaan pembukuan merupakan produk/jasa
akuntansi. Keunggulan jurusan akuntansi dengan jurusan lain adalah siswa siswi
akuntansi mampu melakukan pembukuan keuangan dari yang sederhana sampai yang
kompleks, baik manual maupun komputer akuntansi (MYOB), lulusan akuntansi lebih
teliti dalam bekerja dibanding lulusan lain karena mereka telah dilatih untuk
selalu bekerja secara teliti yang dikarenakan berhubungan dengan keuangan dan
lulusan akuntansi lebih fleksibel dalam terjun di dunia kerja dan lebih luas
kesempatan kerjanya dibanding jurusan lain.
Minggu, 12 Januari 2014
Hukum Peyaraan Maulid
Pertanyaan Dari:
Untung Sutrisno, Jl. Gn. Bentang 13 RT 05/13 Perum
Panglayungan Tasikmalaya
(disidangkan pada hari Jum'at, 27 Syawal 1430 H / 16
Oktober 2009)
Pertanyaan:
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Di kampung kami ada yang menyelenggarakan Maulid Nabi
tapi ada sebagian yang mengatakan tidak perlu diselenggarakan. Bagaimana
menurut Majelis Tarjih mengenai hal ini?
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Jawaban:
Pertanyaan tentang penyelenggaraan peringatan Maulid
Nabi Muhammad saw seperti yang saudara sampaikan pernah ditanyakan dan telah
pula dijawab oleh Tim Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah. Untuk itu, kami
sarankan saudara membaca kembali jawaban-jawaban tersebut, yaitu terdapat dalam
buku Tanya Jawab Agama terbitan Suara Muhammadiyah Jilid IV, Cetakan Ketiga,
halaman 271-274, Majalah Suara Muhammadiyah No. 12 Tahun Ke-90 16-30 Juni 2005
dan juga di Majalah Suara Muhammadiyah No. 1 Tahun Ke-93 1-15 Januari 2008.
Namun demikian, berikut ini akan kami sampaikan ringkasan dari dua jawaban yang
telah dimuat sebelumnya tersebut.
Pada prinsipnya, Tim Fatwa belum pernah menemukan
dalil tentang perintah menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi saw, sementara
itu belum pernah pula menemukan dalil yang melarang penyelenggaraannya. Oleh
sebab itu, perkara ini termasuk dalam perkara ijtihadiyah dan tidak ada
kewajiban sekaligus tidak ada larangan untuk melaksanakannya. Apabila di suatu
masyarakat Muslim memandang perlu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi saw
tersebut, yang perlu diperhatikan adalah agar jangan sampai melakukan perbuatan
yang dilarang serta harus atas dasar kemaslahatan.
Perbuatan yang dilarang di sini, misalnya adalah
perbuatan-perbutan bid'ah dan mengandung unsur syirik serta memuja-muja Nabi
Muhammad saw secara berlebihan, seperti membaca wirid-wirid atau bacaan-bacaan
sejenis yang tidak jelas sumber dan dalilnya. Nabi Muhammad saw sendiri telah
menyatakan dalam sebuah hadis:
عَنْ عُمَرَ
يَقُوْلُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لاَ
تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ
فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ. [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda: Janganlah kamu memberi penghormatan (memuji/memuliakan) kepada saya secara berlebihan sebagaimana orang Nasrani yang telah memberi penghormatan (memuji/memuliakan) kepada Isa putra Maryam. Saya hanya seorang hamba Allah, maka katakan saja hamba Allah dan Rasul-Nya.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
Adapun yang dimaksud dengan kemaslahatan di sini,
adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad saw yang dipandang perlu diselenggarakan
tersebut harus mengandung manfaat untuk kepentingan dakwah Islam, meningkatkan
iman dan taqwa serta mencintai dan meneladani sifat, perilaku, kepemimpinan dan
perjuangan Nabi Muhammad saw. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara
menyelenggarakan pengajian atau acara lain yang sejenis yang mengandung materi
kisah-kisah keteladanan Nabi saw.
Allah SWT telah menegaskan dalam al-Qur'an, bahwa
Rasulullah Muhammad saw adalah sebaik-baiknya suri teladan bagi umat manusia.
Allah berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. al-Ahzab (33): 21]
sumber : http://www.fatwatarjih.com/2011/09/peringatan-maulid-nabi-muhammad-saw.html
Jumat, 10 Januari 2014
HIzbul Wathan SMK MUTU
Peserta Penerimaan Tamu Penghela Puteri
Peserta Penerimaan Tamu Penghela Putera
Pimpinan Qabilah SMK MUTU Ngawi (Ramanda NUR ROKHIM)
Hizbul Wathan (HW) adalah gerakan kepanduan yang berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
Sifat HW adalah sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Bersifat nasional, artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Bersifat terbuka, artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang pendidikan. Penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa(pembina). Bersifat sukarela, artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa paksaan atau tekanan orang lain. Tidak berorientasi pada partai politik, artinya secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk organisasi HW hanyalah Persyarikatan Muhammadiyah.
Ciri khas HW adalah Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode Kepanduan, yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi masyarakat, serta kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.
Prinsip Dasar Kepanduan adalah pengamalan akidah Islamiyah; pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam; pengamalan kode kehormatan pandu.
ekspresi peserta
Metode Kepanduan yang digunakan adalah pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu; kegiatan dilakukan di alam terbuka; pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang; penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan; sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
Kode kehormatan merupakan janji, semangat, dan akhlak Pandu HW baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Kode kehormatan Pandu HW terdiri dari: Janji Pandu HW, diucapkan secara sukarela oleh calon anggota ketika dilantik menjadi anggota dan merupakan komitmen awal untuk melibatkan diri dalam menetapi dan menepati janji tersebut.
ekspresi peserta
Pengucapan janji selalu diawali dengan basmalah disambung dua kalimat syahadat berikut artinya.
Undang-undang Pandu HW, merupakan ketentuan moral untuk dijadikan kebiasaan diri dalam bersikap dan berperilaku sebagai warga masyarakat yang berakhlak mulia. Kode Kehormatan Pandu HW diucapkan saat pelantikan anggota, pelatihan, dan kegiatan lain yang diatur dalam Buku Peraturan Dasar.
Kode Kehormatan bagi Pandu Athfal Janji Athfal: Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah. Dua, selalu menurut Undang-undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.
Undang-Undang Athfal: Satu, Athfal itu selalu setia dan berbakti pada ayah dan bunda. Dua, Athfal itu selalu berani dan teguh hati.
Kode Kehormatan bagi Pandu Pengenal, Pandu Penghela, dan Penuntun Janji Pandu HW: Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air. Dua, menolong siapa saja semampu saya. Tiga, setia menepati Undang-undang Pandu HW.
ekspresi peserta
Undang-undang Pandu HW: Satu, Hizbul Wathan selamanya dapat dipercaya. Dua, Hizbul Wathan setia dan teguh hati. Tiga, Hizbul Wathan siap menolong dan wajib berjasa. Empat, Hizbul Wathan cinta perdamaian persaudaraan. Lima, Hizbul Wathan sopan santun dan perwira. Enam, Hizbul Wathan menyayangi semua makhluk. Tujuh, Hizbul Wathan siap melaksanakan perintah dengan ikhlas. Delapan, Hizbul Wathan sabar dan bermuka manis. Sembilan, Hizbul Wathan hemat dan cermat. Sepuluh, Hizbul Wathan suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Langganan:
Postingan (Atom)